-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Webinar Nasional Industri Kelapa Sawit

12/22/2021 | 06.55 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-21T23:55:04Z

Kamis, 16 Desember 2021 – Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno menjadi salah satu pembicara pada acara webinar nasional industri kelapa sawit dengan tema “Menjawab Tantangan Masa Depan Sawit Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) secara virtual via zoom.

Turut hadir pada acara ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian RI Musdhalifah Machmud, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, Rektor IPB Arif Satria, Ketua Umum Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, dan Pakar Hilirisasi Industri Kelapa Sawit – IPB University Erliza Hambali.

Pada kesempatan ini, Sucipto Prayitno menyampaikan materi dengan tema “Strategi Pengembangan Industri Kelapa Sawit Secara Berkesinambungan”.

Disebutkan Sucipto Prayitno bahwa kondisi perusahaan khususnya PTPN IV sangat baik dan dengan operasional exellent yang kita jalankan 2 tahun terakhir juga berkah dengan harga yang sangat bagus.

PTPN IV berhasil meningkatkan laba 12 kali lipat di 2021 dibanding tahun sebelumnya, dan ini menggambarkan bahwa terjadi risiko positif.

“Jadi kembali lagi, kebercukupan dari financial yang baik memberikan kecukupan energi bagi perusahaan ataupun bagi negara ini untuk memikirkan dan mengelola lingkungan, baik sosial maupun alam,” katanya.

Diungkapkan oleh Sucipto Prayitno bahwa jika kita mengikuti perkembangan mobil listrik, suatu saat bio diesel juga akan tergeser atau juga terkurangi kebutuhannya, apa yang dibutuhkan berikutnya adalah listrik.

Kalau kita berbicara listrik, maka powerplan, dan powerplannya apa? tentu bahannya batu bara. “Sekarang ayo kita berpikir bagaimana kita mengkontribusikan batu bara dengan CPO, karena disini ada 2 keuntungan (double impact) atau bahkan (triple impact), kalau misalnya powerplan batu bara itu diwajibkan 5% bahan bakarnya CPO ataupun yang lainnya,” sebut Sucipto Prayitno.

×
Berita Terbaru Update