Nilai Ekspor Sawit RI pada 2017 Tertinggi Sepanjang Sejarah
PALM OIL CORNER
Last Updated
2018-02-22T09:37:36Z
Jakarta - Industri
sawit Indonesia mencatatkan kinerja yang baik pada 2017. Bahkan, nilai
sumbangan devisa minyak sawit meningkat seiring kenaikan volume ekspor dan
harga yang cukup baik.
Pada 2017, nilai ekspor minyak
sawit Indonesia menembus US$ 22,97 miliar, naik 26 persen dibandingkan 2016
yang hanya mencapai US$ 18,22 miliar.
"Nilai ekspor minyak sawit
tahun 2017 ini merupakan nilai tertinggi yang pernah dicapai sepanjang sejarah
ekspor minyak sawit Indonesia. Pada 2017, hampir semua negara tujuan utama
ekspor minyak sawit Indonesia mencatatkan kenaikan permintaan minyak
sawitnya," ujar Sekjen GAPKI Togar Sitanggang di kantornya, Selasa
(30/1/2018).
India mencatatkan kenaikan permintaan
yang signifikan baik secara volume maupun persentase. Permintaan dari India
misalnya, menembus 7,63 juta ton atau naik 1,84 juta ton atau naik 32 persen
dibandingkan dengan tahun 2016 di mana total permintaan sebesar 5,78 juta ton.
Berdasarkan data olahan Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO pada 2017 mencapai 38,17
juta ton dan PKO sebesar 3,05 juta ton sehingga total keseluruhan produksi
minyak sawit Indonesia adalah 41,98 juta ton.
Angka ini menunjukkan peningkatan
produksi sebesar 18 persen jika dibandingkan dengan produksi pada 2016 mencapai
35,57 juta ton yang terdiri dari CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton.
"Sementara itu stok minyak
sawit Indonesia pada akhir 2017 adalah 4,02 juta ton," kata
Sementara itu harga rata-rata CPO
tercatat US$ 714,3 per metrik ton atau meningkat 2 persen dibandingkan dengan
harga rata-rata pada2016, yaitu US$ 700,4 per metrik ton.
Data yang diolah GAPKI berasal
berbagai sumber, seperti Kementerian ESDM, Kementan, Kemenperin, BPS, GAPKI,
APROBI, GIMNI, APOLIN, AIMMI dan BPDPKS.
Namun ekspor minyak sawit Indonesia
(CPO dan turunannya) tidak termasuk biodiesel dan oleochemical pada 2017 yang
meningkat cukup signifikan, mencapai 23 persen atau dari 25,11 juta ton pada
2016 menjadi 31,05 juta ton di 2017.